Minggu, 14 Juni 2015

NEGARA MAJU & NEGARA BERKEMBANG



CIRI-CIRI NEGARA MAJU & NEGARA BERKEMBANG
             
Berikut ini dipaparkan cirri-ciri dari Negara maju dan Negara berkembang, beserta contohnya :
A.     NEGARA MAJU
1.        Sebagian besar penduduknya bekerja pada sector industry dan jasa, yang sebagian hasilnya untuk diekspor.
2.       Mengusahakan sector usaha pertanian sebagai sampingan tetapi pengolahannya sudah menggunakan teknologi dan alat-alat modern.
3.       Memiliki sumber daya manusia berkualitas tinggi dengan tingkat kehidupan yang baik, sehingga mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.      Tingkat pendapatan per kapita rata-rata penduduknya tinggi.
5.       Laju pertumbuhan penduduk yang rendah dan telah diimbangi dengan fasilitas social yang memadai.
6.       Telah ada kesetaraan gender antara lelaki dan perempuan.
7.       Telah memiliki tingkat pendidikan yang tinggi sehingga sudah tidak dijumpai penduduk yang buta huruf.
8.       Angka beban tanggungan usia produktif yang rendah.
9.       Tidak menemui adanya kemiskinan karena sebagian besar penduduk telah memiliki tingkat penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
10.    Mampu mendominasi kehidupan social-ekonomi Negara-negara berkembang, terutama dalam hal modal serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

B.      NEGARA BERKEMBANG
1.        Sebagian besar penduduknya bekerja pada sector pertanian atau kegiatan industri yang berlatarbelakang agraris.
2.       Pengolahan pertanian masih menggunakan alat-alat tradisional seperti cangkul, hewan kerbau untuk membajak, dan sejenisnya.
3.       Memiliki tingkat kualitas sumber daya manusia yang rendah dengan tingkat kehidupan yang rendah pula.
4.      Tingkat pendapatan per kapita rata-rata penduduknya masih rendah atlum merata.
5.       Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi  dan belum diimbangi dengan fasilitas dan pelayanan sosial yang memadai.
6.       Belum ada kesetaraan gender, sehingga status pria masih dianggap lebih tinggi disbanding perempuan.
7.       Tidak memiliki pendidikan formal dan nonformal yang kurang memadai sehingga jumlah penduduk yang buta huruf masih tinggi.
8.       Angka beban tanggungan usia produktif yang tinggi, karna jumlah penduduk berusia dibawah 15 tahun dan diatas 60 tahun masih tinggi.
9.       Masih menemui adanya kemiskinan, yang dapat mengakibatkan pengangguran, kriminalitas dan dampak social lainnya.
10.    Tingkat ketergantungan pada Negara-negara maju masih tinggi, terutama dalam hal pendidikan, tenaga ahli, teknologi, dan investasi atau modal.

Contoh Negara maju : Amerika Serikat (AS), Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Belanda, dan Rusia.
Contoh Negara berkembang : Meksiko, Brasil, Kenya, Mesir, Malaysia, dan Indonesia.

Minggu, 07 Juni 2015

HUTAN INDONESIA : PENGERTIAN, JENIS & MANFAAT HUTAN



HUTAN INDONESIA :
PENGERTIAN, JENIS, & MANFAAT HUTAN
PENGERTIAN HUTAN
Hutan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Mengapa ?? bukannya kebutuhan manusia tuh sandang, pangan n papan yaa? Iyaaaaa.. tapi sadar or ga sadar, hutan mempunyai jasa yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup di dunia ini, terutama manusia. Salah satu jasa hutan adalah mengambil karbon dioksida dari udara dan menggantinya dengan oksigen yang diperlukan makhluk lain khususnya kita-kita ini. Makanyaa itu, aku katakan hutan sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain itu, saking pentingnya hutan, maka hutan disebut sebagai paru-paru dunia. Oleh sebab itu, kita sebagai salah satu penghuni dunia yang juga mersakan besarnya manfaat hutan harus dan wajib untuk menjaga, melindungi dan melestarikan hutan yang ada. Karna jika terlalu banyak hutan yang rusak, tidak akan ada cukup oksigen untuk pernapasan kita.
Eheempp.. sebenarnya apa sih hutan itu ?? apakah hutan itu suatu tempat yang banyak pepohonan yang besar2 n tinggi2 terus ada banyak hewan n tumbuhan yang beraneka ragam?? Ga sebatas itu yaa teman2,,, pengertian hutan.
            Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Atau bisa juga : Hutan adalah suatu kumpulan pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas sehingga akan membentuk iklim mikro dan kondisi ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya. 



Jenis-Jenis Hutan di Indonesia
1.      Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Iklim :
      1. Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di Indonesia lebih kurang 66 juta hektar Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia. Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
      2. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau, tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya. Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
    1. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Variasi Iklim, Jenis Tanah, dan Bentang Alam :
      1. Kelompok Hutan Tropika :
        1. Hutan Hujan Pegunungan Tinggi
        2. Hutan Hujan Pegunungan Rendah
        3. Hutan Tropika Dataran Rendah
        4. Hutan Subalpin
        5. Hutan Pantai
        6. Hutan Mangrove
        7. Hutan Rawa
        8. Hutan Kerangas
        9. Hutan Batu Kapur
        10. Hutan pada batu Ultra Basik
      2. Kelompok Hutan Monsun
        1. Hutan Monsun Gugur Daun
        2. Hutan Monsun yang Selalu Hijau (Evergren)
        3. Sabana
    2. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya
      1. Hutan alam, yaitu suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Hutan alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia.
      2. Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk karena campur tangan manusia.
    3. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Statusnya
      1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.
      2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), dan hak guna bangunan (HGB).
      3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.
    4. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Jenis Tanamannya
      1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus.
      2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-macam jenis tumbuhan.
    5. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Fungsinya
      1. Hutan Lindung, adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.
2.       Hutan Konservasi, adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri atas :
a.       Hutan Suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya serta berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Kawasan hutan suaka alam terdiri atas cagar alam, suaka margasatwa dan Taman Buru.
b.      Kawasan Hutan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya (TAHURA) dan taman wisata alam.
c.       Hutan Produksi, adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya serta pembangunan, industri, dan ekspor pada khususnya. Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi terbatas (HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat dikonversikan (HPK).
Hasil-hasil Hutan Indonesia dan Pemanfaatannya
Hutan di Indonesia memiliki tumbuhan yang beraneka ragam, terutama yang berbentuk pohon. Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat + 40.000 jenis tumbuhan, 25.000 – 30.000jenis di antaranya adalah tumbuhan berbunga, yang merupakan 10 % dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Kekayaan hutan yang melimpah ruah tersebut meberikan manfaat kepada penduduk Indonesiamaupun bangsa lain.
Beberapa contoh hasil hutan kayu :
  1. Kayu Agathis (Agathis alba)
  2. Kayu Bakau atau Mangrove (Rhizophora mucronata)
  3. Kayu Bangkirai (Hopea mengerawan)
  4. Kayu Benuang (Octomeles sumatrana)
  5. Kayu Duabanga (Duabanga moluccana)
  6. Kayu Jelutung (Dyera costulata)
  7. Kayu Kapur (Dryobalanops fusca)
  8. Kayu Kruing (Dipterocarpus indicus)
  9. Kayu Meranti (Shorea sp)
  10. Kayu Nyatoh (Palaquium javense)
  11. Kayu Ramjin (Gonystylus bancanus)
  12. Kayu Jati (Tectona grandis)
  13. Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri)
  14. Kayu Sengon (Albizzia chinensis) dan lain sebagainya.
Beberapa contoh Hasil Hutan Non kayu :
  1. Rotan
  2. Damar
  3. Kapur Barus
  4. Kemenyan
  5. Gambir
  6. Kopal
  7. Kulit pohon Bakau
  8. Gondorukem
  9. Terpentin
  10. Bambu
  11. Sutra Alam
  12. Minyak Kayu Putih
  13. Madu
Pengolahan Hasil Hutan
Hal yang berkaitan dengan hasil hutan adalah kegiatan pengolahan hasil hutan, antara lain berupa industri penggergajian kayu. Industri penggergajian kayu terdapat di Samarinda, Balikpapan, Pontianak, dan Cepu (Jawa Tengah, untuk penggergajian kayu jati). Hasil dari industri ini berupa kayu gelondongan (log/bulat), kayu gergajian, dan kayu lapis untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Ekspor kayu gergajian dan kayu lapis terutama kenegara Jepang, Hongkong, Singapura, Amerika Serikat, dan Australia. Mulai Tahun 1985 pemerintah melarang ekspor kayu gelondongan dan mengubahnya menjadi ekspor kayu olahan, yaitu berupa kayu gergajian, kayu lapis, atau berupa barang jadi seperti mebel. Selain kayu gelondongan, yang terkena larangan ekspor adalah rotan asalan. Tujuan adannya larangan ekspor kayu gelondongan dan rotan asalan tersebut antara lain untuk membatasi eksploitasi yang berlebihan terhadap dua jenis komoditas tersebut dan untuk meningkatkan lapangan kerja di bidang industri perkayuan yang bersifat padat karya
Faktor-faktor Pendorong Usaha Pengembangan Kehutanan di Indonesia
Faktor-faktor Pendorong Usaha Pengembangan Kehutanan di Indonesia di antaranya :
  1. Wilayah Indonesia berada di daerah beriklim tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, sehingga Indonesia tidak pernah mengalami musim gugur seperti negara-negara beriklim subtropis dan sedang.
  2. Keadaan tanah di Indonesia sangat subur sehingga sangat baik bagi tumbuhnya berbagai jenis pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnya.
  3. Tersedianya sumber daya hutan berpotensi dan belum termanfaatkan, yang secara geografis tersebar luas di sebagian besar wilayah Indonesia.
  4. Adanaya permintaan pasar terhadap hasil hutan indonesia, baik pasar dalam maupun luar negeri yang cenderung meningkat.
Faktor-Faktor Penghambat Usaha Pengembangan Kehutanan di Indonesia dan Cara Mengatasinya
Berbagai kendala yang dihadapi dalam pengembangan bidang kehutanan sebagai berikut :
  1. Berkurangnya areal hutan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi. Hutan ditebang dan dijadikan kawasan permukiman penduduk, pertanian, dan perkebunan.
  2. Masih terdapat sistem pertanian ladang berpindah, terutama diluar Jawa.
  3. Terjadinya kebakaran hutan yang disebabkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
  4. Terjadinya penebangan liar dan pencurian kayu di hutan yang dapat merusak hutan dan keanekaragaman hayati.
  5. Usaha reboisasi dan penghijauan yang gagal dan kuurang berhasil karena kekurangan dana serta adanya gangguan alam, seperti musim kemarau yang panjang.
  6. Pengambilan hasil hutan yang tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah oleh pengusaha swasta pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan).
  7.  Pengambilan kayu yang terus meningkat akibat kebutuhan kayu untuk pemukiman dan bahan baku industri.
Untuk mengatasi faktor-faktor penghambat dalam usaha pengembangan kehutanan di Indonesia sebagai berikut :
  1. Menggunakan sumber daya hutan sebaik-baiknya untuk peningkatan volume dan nilai ekspor, merangsang pertumbuhan industri hilir pengolahan hasil-hasil hutan serta mempertahankan kelestarian sumber daya hutan.
  2. Melakukan eksploitasi hasil hutan, terutama kayu, secara hati-hati. Perusahaan pemegang konsesi HPH diwajibkan memenuhi ketentuan sistem Tebang Pilih Tanaman Indonesia (TPTI).
  3. Pemegang HPH dikenakan iuran Dana Jaminan Reboisasi yang akan dipergunakan unruk mengutankan kembali areal bekas tebagan dan mempertahankan kondisi hutan sesuai keadaan semula.
  4. Memberikan dorongan kepada kalangan swasta agar berpartisipasi dalam pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang di maksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri.
  5. Melarang penebangan hutan secara sembarangan.
  6. Memperketat penjagaan hutan dengan mempersiapkan polisi hutan, melindungi hutan dari pencurian kayu, dan penebangan liar.
Nah itu informasi sedikit mengenai hutan Indonesia. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Selain menambah pengetahuan kita,, mungkin ada teman-teman yang sedang kerjain tugas, kiranya dapat bermanfaat dan membantu.
Next, mohon di like yaa J beri comment juga, biar kalo emang ada yang salah, diperbaiki J